Asesmen Nasional sebagai Penanda Perubahan Paradigma
Jakarta, 7 Oktober 2020 --- Peningkatan sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari
kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo.
Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta
didik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap
rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi
juga sebagai penanda perubahan paradigma
tentang evaluasi pendidikan.
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan perubahan mendasar pada
Asesmen Nasional adalah tidak lagi
mengevaluasi capaian peserta didik secara individu,
akan tetapi mengevaluasi dan
memetakan sistem pendidikan berupa
input, proses, dan hasil.
“Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia,” ucap Mendikbud saat Webinar Koordinasi Asesmen Nasional di Jakarta yang dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan dari seluruh Indonesia, dan perwakilan Kementerian Agama, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), serta Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (BP PAUD) pada Selasa (06/10/2020).
Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program
keseteraan jenjang sekolah dasar
dan menengah. Asesmen
Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei
Karakter, dan Survei
Lingkungan Belajar.
Mendikbud melanjutkan, AKM dirancang untuk
mengukur capaian peserta didik dari
hasil belajar
kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum
ini,
menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat,
terlepas dari
bidang kerja
dan karier yang ingin mereka
tekuni
di masa
depan.
“Fokus
pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata
pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan
mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan
dalam bantuk angka
atau secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.
Bagian kedua
dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk
mengukur
capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa
pilar
karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada
Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek
pendukung kualitas pembelajaran di
lingkungan
sekolah.
Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas
pendidikan yang nyata
di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi
sekolah dan murid. “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya
pemetaan agar tahu kondisi
sebenarnya,” kata
Mendikbud.
Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan
dan area
perbaikan tiap sekolah dan daerah.
“Sangat penting
dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional untuk tahun 2021
tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak
perlu bimbel khusus demi
Asesmen Nasional,” kata
Mendikbud.
Senada dengan Mendikbud, anggota Badan Standar Nasional Pendididikan (BSNP), periode 2019 – 2023, Doni Koesoema mengatakan Asesmen Nasional ini menjadi salah satu alternatif transformasi pendidikan di tingkat sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di
satuan pendidikan.
“Melalui
asesmen yang lebih berfokus, diharapkan
perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa semakin efektif. Dengan demikian Kepala Dinas harus memastikan
pelaksanaan Asesmen Nasional
di daerah dengan memperhatikan kesiapan sarana prasarana dan keselamatan peserta didik
bila
pandemi COVID-19
di
daerahnya
belum teratasi dengan baik” ujar Doni.
Untuk itu, Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan untuk bersiap
dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021 sebagai bagian
dari upaya
peningkatan kualitas
pendidikan
Indonesia.
Twitter:
twitter.com/Kemdikbud_RI Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri Youtube:
KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Isi lengkap Siaran Pers AKM bisa download disini
Berikut Materi lainnya tentang Assesmen Kompetensi Minimal
- AKM dan IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN
- ASESMEN KOMPETENSI GURU, KEPALA DAN PENGAWAS TAHUN 2020
- FAQ AKM
- FINAL DESAIN PENGEMBANGAN AKM
- Koordinasi Asesmen Nasional dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, LPMP, PPBP PAUD dan Pendidikan Masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar